Oleh Musyafa Ahmad Rahim
وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَن نَّفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ
قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ ۖ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan Dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung.” (QS 12:23)
1. Q.S. Yusuf: 23 memberi pengajaran bahwa kehidupan Istana & Kekuasaan sangat rawan & rentan godaan perempuan (baca: hubungan asmara tdk sah).
2. Terkadang ato malah sering, asmara itu buta. Bukankah Zulaikha itu big boss & Nabi Yusuf (as) itu "budah" (hamba sahaya)?! | Asmara . .!!
3. Bagi aktifis da'wah, saat ia hidup di lingkungan istana & kekuasaan, diperlukan bekalan: (a) MuroqabatuLlah yang sangat tinggi..
4. Yaitu satu keyakinan, bahkan perasaan, bahwa dirinya tidak pernah terlepas dari pengawasan & kontrol Allah SWT, saat sepi ataupun rame..
5. Perasaan spt inilah yg menjadikan nabi Yusuf (as) berkata kpd Zulaika: Ma'adzaLlah, aku berlindung kpd Allah SWT (dari godaan perempuan).
6. Perlu juga: (b) Bekal logika & pertimbangan sosial-politik-budaya. Pertimbangan & logika inilah yg mendorong Yusuf (as) berkata: innahu rabbi ahsana matswaya.. (sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik..)
7. Bekal sos-pol-bud ini perlu dimiliki para aktifis da'wah, sebab, terkadang, secara syar'i, sebuah tindakan benar, namun masyarakat menolaknya..
8. Bahkan penolakan masyarakat bisa merembet kpd penolakan da'wah Islam itu sendiri, misalnya masalah poligami, atau ta'addud.
9. Bekal akhir: (c) Bekal Logika & Pertimbangan Sejarah & Sunnatullah. Bekal inilah yg menjadikan nabi Yusuf (as) berkata: innahu laa yuflihuzh zhalimun.. (Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung..)
10. Bahwa, tidak ada ceritanya org zhalim itu selamat & beruntung. Dan ajakan Zulaikha kpd Yusuf (as), jika dipenuhi, adalah sebuah kezhaliman..
11. Jadi, di lingkungan istana & kekuasaan, hendaklah selalu ingat:
معاذ الله، إنه ربي أحسن مثواي، إنه لا يفلح الظالمون
هدانا الله وإياكم